Bingung dengan angka berat badan Anda yang sebenarnya karena setiap
kali berubah, kadang turun 2 kg, tapi kadang naik lagi? Kejadian ini
kadang tidak hanya membingungkan, tapi kadang juga bisa melunturkan
semangat menurunkan berat badan.
Menimbang berat badan setiap hari nampaknya masih menjadi pro-kontra.
Dalam beberapa artikel pernah diulas, menimbang berat badan tidak
direkomendasikan dilakukan setiap hari. Namun sebuah penelitian terbaru
malah menunjukkan pengaruh positif dari tindakan tersebut. Disebutkan
kalau cara itu malah membantu menurunkan berat badan.
Membaca publikasi sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika
Serikat, yaitu oleh tim periset dari Duke Global Health Institute, Duke
University, Durham, Carolina Utara, maka kita bisa mengambil kesimpulan
bahwa orang-orang yang menimbang berat badannya setiap hari akan
mendongkrak semangat besar untuk berperilaku sehat yang tentunya akan
membuat penurunan berat badan lebih banyak. Artinya, mengecek progres
atas sebuah usaha, sesering mungkin, akan semakin membuat orang
aware
dengan hasil usaha tersebut. Dan akibatnya, awareness tersebut akan
meningkatkan semangat dan motivasi serta perencanaan tindakan
selanjutnya agar program dan tujuannya betul-betul tercapai.
Hasil riset tersebut diperoleh dari keterlibatan 91 orang partisipan
berusia 18 dan 60 tahun dengan berat badan di antara rentang kelebihan
hingga gemuk, serta memiliki akses internet. Sekitar setengah dari
mereka, ditentukan secara acak dan dimasukkan ke dalam kelompok
intervensi, serta sisanya masuk kelompok kedua yaitu kelompok menjalani
intervensi kemudian, atau kelompok pembanding.
Di awal penelitian dan kemudian pada waktu enam bulan berikutnya,
semua partisipan mengisi kuesioner tentang diet, olah raga dan perilaku
lain terkait kesehatan. Kedua kelompok diberikan ‘e-scales’ dengan
koneksi internet tanpa kabel yang akan mengirimkan data ke website yang
menampulkan kemajuan sepanjang waktu. Mereka dalam kelompok intervensi
juga diminta untuk menimbang berat badanya setiap hari.
Selama penelitian, kelompok intervensi menerima pesan surat
elektronik mingguan yang mencakup tip dan strategi penurunan berat
badan, sementara kelompok pembanding tidak menerima apapun.
Dalam waktu enam bulan, para periset menjumpai bahwa mereka yang
menimbang badan setiap hari, turun sekitar 6 kg. Atau rata-rata berat
badan mereka turun 1 kg per bulan. Sementara mereka yang menimbang berat
badan setiap lima hari atau kurang dari sekali setiap minggunya, turun
sekitar 3 kg. Hasil penurunan berat badan dalam waktu 6 bulan tersebut
jelas memaparkan perbandingan yang cukup meyakinkan, bahwa kelompok
intervensi mampu menghasilkan penurunan 2 kali lipat dari kelompok
pembandingnya.
“Kemungkinannya, menimbang setiap hari memicu pemahaman atas makanan
yang disantap dan pengaruhnya terhadap berat badan mereka. Sehingga
mereka lebih cenderung untuk mengurangi porsi makan, cukup mengonsumsi
sayuran atau menggunakan pedometer,” ujar Dori Steinberg, nutrisionis
dan pimpinan riset.
Kesimpulan lainnya, mereka yang menimbang setiap hari juga mengadopsi
lebih banyak perilaku kontrol terhadap berat badan seperti mengurangi
kudapan antar waktu makan serta memangkas jumlah santapan di restoran,
menambah olah raga, dan mengurangi waktu menonton televisi. Setidaknya,
penimbang harian mengadopsi rata-rata 17 perilaku positif dibandingkan
tujuh perilaku positif dari mereka yang jarang menimbang berat badannya.
Pro-kontra yang selama ini terjadi
Pada beberapa riset sebelumnya menghasilkan rekomendasi bahwa
pengawasan sendiri seperti menghitung langkah atau asupan makan, bisa
membantu orang menyesuaikan perilakunya untuk tetap sejalan dengan
targetnya. Namun, mengingat upaya melacak diet bisa demikian sulit, para
periset mencoba menghalangi partisipan untuk menelusuri dietnya.
Sebaliknya, lanjut Steinberg yang mempublikasikan hasil penelitiannya
dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, “Kami meminta
mereka untuk fokus terhadap berat badan harian guna memonitor kemajuan
sebagai cara untuk menentukan apakah perilaku diet maupun olah raga
mereka berhasil.”
Ditambahkan oleh Dr. Kristine Madsen, dari University of California,
Berkeley School of Public Health, menimbang berat badan setiap hari
menjadi cara yang baik dalam memonitor kemajuan penurunan berat badan.
Sekaligus, lanjut Steinberg, menjadi alat yang bermanfaat seperti halnya
mencatat makanan yang dikonsumsi setiap hari.
“Menimbang setiap hari itu lebih mudah dan orang lebih cenderung tetap bisa melakukannya sepanjang waktu,” tegas Steinberg.
Dan berikut ini ada persepsi lain yang agak berbeda, yaitu dari
Kristin Kirkpatrick, manager wellness nutrition services di Cleveland
Clinic Wellness Institute. Dia menganjurkan agar menimbang berat badan
setiap minggu ketimbang setiap hari. Alasannya, kadang orang yang
menimbang berat badan setiap hari cenderung jadi agak obsessive. Menurut
Kirkpatrick, Anda harus memperhatikan berat badan dan hati-hati, tapi
jangan sampai ekstrim.
Namun demikian, pro-kontra tersebut sebenarnya masih bisa ditarik
benang merahnya, yaitu menimbang badan sebaiknya rutin. Dan kedua, tetap
positif memaknai hasil
timbangan, jangan terlalu obsesif hingga mengakibatkan stress pada otak dan pikiran.
Tips Bagaimana Menimbang Badan
Lalu bagaimana caranya menimbang badan yang baik dan benar?
Jadi kalau angka yang ditunjuk jarum
timbangan
berubah-rubah tiap hari, kadang naik, kadang turun, Anda jangan kaget.
Jangan kecewa dulu jika berat badan naik. Menimbang berat badan tidak
sesederhana yang diduga: naik ke timbangan dan lihat angkanya. Untuk
mendapatkan hasil timbangan yang akurat, ada langkah-langkah yang harus
dilakukan. Aturan berapa sering harus menimbang berat badan juga
membingungkan. Sebagian ahli menganjurkan timbang berat badan setiap
hari, yang lainnya menganjurkan timbang setiap minggu. Mana yang benar?
Berikut, saran para ahli. Pilih yang paling cocok untuk Anda.
1. Timbang secara teratur
Selain ulasan di atas, ada sebuah studi lain di American Journal of
Clinical Nutrition yang menemukan, orang kelebihan berat badan yang
berhasil menurunkan berat badan dan mempertahankannya (berat badan tidak
naik kembali) sering menimbang berat badan. Sebuah studi tahun 2014
dalam jurnal PLoS One menemukan, orang yang tidak menimbang berat badan
secara teratur cenderung berat badan kembali naik.
2. Timbang setiap hari sesudah bangun tidur
Ada tips tambahan lagi dari Kathryn Ross, periset postdoctoral di
Weight Control and Diabetes Center, yang berafiliasi dengan Brown
Medical School dan The Miriam Hospital, menganjurkan timbang berat badan
setiap hari. Lakukan pertama kali sesudah bangun pagi, sesudah buang
air kecil, sebelum makan atau minum. Menurutnya, cara ini memberi
feedback langsung, kunci yang sangat penting untuk perubahan perilaku.
Sering menimbang berat badan memberi lebih banyak informasi detail dan
jauh lebih cepat.
3. Gunakan timbangan yang sama
Gunakan
timbangan
yang sama setiap kali menimbang berat badan. Timbangan tidak harus
fancy atau mahal. Tapi kadang Anda mendapatkan yang Anda bayar, kata
Kirkpatrick. Timbangan digital lebih akurat dibanding timbangan model
lama. Timbangan balance beam – timbangan badan dengan tiang pengukur
tinggi badan di tempat praktek dokter atau rumah sakit, dinilai paling
akurat. Tapi jangan khawatir jika berat badan timbangan rumah selisih 5
pound, sekitar 2,3 kg dengan hasil timbangan rumah sakit.
4. Timbang pada hari Senin (Bagi yang melakukannya seminggu sekali)
Berat badan cenderung lebih ringan sebelum akhir pekan, dan lebih
tepat sesudahnya. Kirkpatrick menyarankan timbang pada hari Senin. Jika
timbang pada hari Jumat, kemungkinan Anda akan berpikir, berat badan
Anda turun beberapa pound dan boleh makan banyak pada akhir pekan.
Menurutnya, di hari Senin Anda akan lebih berat karena makan banyak di
akhir pekan. Ini akan memberi Anda motivasi untuk bertindak.
5. Timbang tanpa busana
Kirkpatrick menyarankan menimbang berat badan tanpa mengenakan
busana. Sweater bulky, sepatu, ikat pinggang membuat berat badan
bertambah dibanding saat mengenakan pakaian tidur. Tidak mengenakan
busana apa pun bahkan lebih baik lagi karena memberikan hasil timbangan
yang sebenarnya. Menimbang seperti ini juga merupakan cara terbaik.
Sebagai dietitian di klinik, Kirkpatrick menyarankan pasiennya menimbang
berat badan sebelum ke klinik karena tak bisa menimbang tanpa busana di
klinik.
6. Ukur lingkar pinggang
Lawrence Cheskin, dokter dan direktur Johns Hopkins Weight Management
Center, menyarankan ukur lingkar pinggang juga. Tujuannya untuk menilai
lemak perut. Lingkarkan meteran di sekeliling bagian yang paling lebar,
pada bagian pusar. Untuk pria dengan perut besar, ia mengingatkan,
jangan ukur di bawah garis ikat pinggang. Mengukur di bagian ini membuat
Anda mengira, lingkar pinggang Anda lebih kecil. Untuk mendapatkan
ukuran yang akurat, saat mengukur, jangan tarik perut ke dalam. Rileks
dan bernapas secara normal, sarannya.
sumber