Local Phone : 021 8690 6777, 9529 3259
BlackBerry Pin: 2856BC08
GSM Celuller
: 0816 1740 8891, 0821 1470 6170, 0819 3234 5260
Email : sales@timbanganindonesia.com

Jumat, 29 Mei 2015

Timbangan Sampah di TPST Bantar Gebang Terapkan Sistem Online



Pemprov DKI Jakarta memberlakukan timbangan secara online untuk sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Sistem itu diyakini membuat proses penimbangan menjadi lebih transparan, dan tertib.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptastri Ediningtyas mengatakan, sistem timbangan secara online itu bisa membuat penimbangan sampah menjadi sistemis di TPST Bantar Gebang.”Lebih mudah di awasi secara online,” katanya di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Minggu 8 Maret 2015 kemarin.

Menurutnya, sudah selayaknya fasilitas pengolahan sampah milik Ibu Kota ini menerapkan teknologi dan sistem informasi yang lebih canggih dari sebelumnya. Karena, sistem penimbangan sampah online tersebut menggunakan dua unit jembatan timbang.

”Jumlah itu mengalami penambahan dari sebelumnya yang hanya satu unit,” ujarnya. Saptastri mengaku, timbangan itu antara lain untuk timbangan masuk dan timbangan keluar yang mana dihubungkan dengan jaringan komputer sehingga online di TPST dan DKI Jakarta.

Untuk sistem kerjanya, kata dia, setiap truk masuk dalam jembatan dan akan berat truk sebelum unloading atau masih mengangkut sampah. Truk akan ditimbang kembali pada jembatan ke dua setelah kosong. Dengan begitu, akan tercatat secara akurat berat sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menambahkan, sistem itu merupakan terobosan baru Dinas Kebersihan Jakarta. Pasalnya, selama ini pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang selalui dicurigai terjadi mark-up. Sehingga, dengan sistem baru menjadi transparan.


”Sistem ini sangat berguna untuk mengawasi sampah DKI yang masuk dan dikelola di TPST,” tambahnya. Dengan adanya sistem ini, kata dia, diharapkan tidak ada lagi kecurigaan dari siapapun, karena sistem online bisa diawasi oleh seluruh masyarakat Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar